Selasa, 30 September 2014

Ditemukan Molekul Baru di Angkasa Luar Menunjukan Asal Kehidupan

Ditemukan Molekul Baru di Angkasa Luar Menunjukan Asal Kehidupan

  
Ditemukan Molekul Baru di Angkasa Luar Menunjukan Asal Kehidupan Ilustrasi Ditemukan Molekul Baru di Angkasa Luar Menunjukan Asal Kehidupan (foto : Discovery) BERLIN – Ahli astronomi menemukan molekul berbasis karbon yang tidak biasa. Molekul tersebut bernama isopropyl cyanide (IC) berstruktur mirip ranting pohon dan terdapat pada awan gas raksasa di ruang interstellar (materi yang mengisi ruang antar bintang).

Melansir Machineslikeus, Sabtu (27/9/2014), proses penemuannya diibaratkan seperti mencari jarum ditumpukkan jerami. Namun, ahli astronomi akhirnya berhasil mendeteksi gelombang radio yang dipancarkan oleh IC.

Penemuan ini mengindikasikan molekul rumit untuk mendukung kehidupan berasal dari ruang interstellar. Ahli astronomi dari Universitas Cornell, The Max Planck Institute for Radio Astronomy dan Universitas Cologne Jerman mendeskripsikan penemuan mereka di jurnal ‘Science’, Sabtu (27/9/2014).

Mereka menggunakan Observatorium Atacama Large Milimeter/submillimeter Array (ALMA) untuk mempelajari bintang berbentuk gas wilayah Sagittarius B2. Biasanya, molekul organik yang ditemukan di wilayah tersebut mengandung satu “tulang punggung” atom karbon berbentuk satu rantai lurus.

Namun, struktur karbon IC memiliki cabang seperti ranting, menjadikannya molekul pertama di interstellar yang terdeteksi berbentuk seperti itu.

Rob Garrod, Peneliti Senior Universitas Cornell untuk Pusat Penelitian Angkasa dan Radiophysics mengatakan pendeteksian ini membuka batasan baru dalam ranah molekul rumit yang dapat terbentuk di ruang interstellar hingga memungkinkan menemukan jalannya  ke permukaan planet.

Struktur beranting dalam IC adalah bentuk umum dari molekul yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan, seperti amino acids, yang membangun sususan protein. (Bhirawa Mbani)

Penemuan teranyar ini mendukung ide bahwa molekul biologis penting, seperti amino acids yang biasanya ditemukan di meteorit ternyata diproduksi di awal pada saat proses pembentukan formasi bintang, bahkan sebelum planet seperti Bumi terbentuk.

0 komentar:

Posting Komentar