Batu Unik Mirip Lampu Lalu Lintas di Mars

Batu Unik Mirip Lampu Lalu Lintas di Mars (Foto: Dailymail) LONDON – Mars Curiosity, robot penjelajah yang bertugas memotret wilayah daratan planet Mars mendapatkan objek tak biasa dalam foto terbarunya.

Ditemukan Molekul Baru di Angkasa Luar Menunjukan Asal Kehidupan

Ditemukan Molekul Baru di Angkasa Luar Menunjukan Asal Kehidupan Ilustrasi Ditemukan Molekul Baru di Angkasa Luar Menunjukan Asal Kehidupan (foto : Discovery) BERLIN

Peniliti Temukan Cara Membaca Isi Pikiran Orang

Ilustrasi alat pembaca pikiran orang (foto: digitaltrends) TOKYO – Jun Rekimoto, peneliti yang mempelajari augmented reality di Sony Computer Science Labs berupaya menggunakan kamera, drone dan sensor untuk menangkap dan membagi apa yang orang lain lihat dan rasakan.

Teknologi Pelacak Tubuh yang Lumpuh

Ilustrasi percobaan teknologi lacak kelumpuhan yang dilakukan terhadap tikus (foto:abovetopsecret) LAUSANNE – Ilmuwan Institut Teknologi Federal Swiss (ITFS),

Microsoft Resmi Ungkap OS Windows 10

Microsoft Resmi Ungkap OS Windows 10 Microsoft Resmi Ungkap OS Windows 10 (Foto: Overclockersclub) CALIFORNIA - Informasi yang santer beredar menyebut Microsoft bakal meluncurkan Windows 9 atau Threshold. Rupanya, OS terbaru ini bukan dinamakan Windows 9, melainkan Windows 10.

Selasa, 14 Oktober 2014

Tutorial Photoshop Action

Gratis Action Photoshop buatan saya sendiri

1. Summer Blue by baggus Eko
   silakan di unduh disini bro

kalo sobat2 masih pada bingung cara menggunakan action bisa diliat disini

Selasa, 07 Oktober 2014

Cara membuat Efek hujan salju dengan photoshop oleh bagus eko

cara membuat Efek salju dengan photoshop  oleh bagus Eko
Cara membuat Efek hujan salju :by Bagus Eko
silakan di liat video tutorial nya

Selasa, 30 September 2014

Batu Unik Mirip Lampu Lalu Lintas di Mars

Batu Unik Mirip Lampu Lalu Lintas di Mars

Batu Unik Mirip Lampu Lalu Lintas di Mars Batu Unik Mirip Lampu Lalu Lintas di Mars (Foto: Dailymail) LONDON – Mars Curiosity, robot penjelajah yang bertugas memotret wilayah daratan planet Mars mendapatkan objek tak biasa dalam foto terbarunya. Robot penjelajah yang memiliki enam roda ini memotret objek seperti lampu lalu lintas.

Dilansir Dailymail, Kamis (25/9/2014), Curiosity memotret objek tersebut dalam perjalanan menuju pusat Mount Sharp, sebuah wilayah geologis menarik yang dapat menjelaskan bagaimana Mars kehilangan kelembaban dan lingkungan layak huninya.

Di dalam gambar, terlihat tiga susun batu besar, dengan batu keempat yang lebih besar, bertumpuk satu sama lainnya. Bentuk ini memunculkan kemiripan dengan keadaan lampu lalu lintas yang ada di Bumi. Namun, kemungkinan bentuk tersebut dibangun oleh peradaban Mars belum dapat dijelaskan.

Jurnalis luar angkasa, Joe Smith, yang memiliki channel YouTube, ArtAlienTV adalah orang yang pertama kali menemukannya. “Saya melihatnya dan berpikir, ‘itu terlihat aneh’. Saya kira itu seperti lampu lalu lintas. Sulit untuk mengatakan seberapa besar benda itu tanpa adanya referensi, namun saya perkirakan sekitar 30,5 centimeter. Saya kemudian mem-postingnya di internet, lalu orang mengatakan benda itu mirip sebuah lampu lalu lintas, namun ada sebagian orang yang mengatakan mirip tiang totem,” ujarnya.

Satu hari sebelumnya, Curiosity menemukan batu berbentuk bola di daratan Mars. NASA mengatakan bentuk ini kemungkinan adalah contoh dari perwujudan peradaban Mars, sebuah hasil dari proses memadatkan dan mengeraskan sebuah massa materi.

Ekspedisi Curiosity bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana dan mengapa Mars kehilangan lingkungan layak huninya, di mana dulu ada air mengalir di daratannya. Pada akhirnya, jawaban tersebut dapat berguna untuk masa depan Bumi.

Ditemukan Molekul Baru di Angkasa Luar Menunjukan Asal Kehidupan

Ditemukan Molekul Baru di Angkasa Luar Menunjukan Asal Kehidupan

  
Ditemukan Molekul Baru di Angkasa Luar Menunjukan Asal Kehidupan Ilustrasi Ditemukan Molekul Baru di Angkasa Luar Menunjukan Asal Kehidupan (foto : Discovery) BERLIN – Ahli astronomi menemukan molekul berbasis karbon yang tidak biasa. Molekul tersebut bernama isopropyl cyanide (IC) berstruktur mirip ranting pohon dan terdapat pada awan gas raksasa di ruang interstellar (materi yang mengisi ruang antar bintang).

Melansir Machineslikeus, Sabtu (27/9/2014), proses penemuannya diibaratkan seperti mencari jarum ditumpukkan jerami. Namun, ahli astronomi akhirnya berhasil mendeteksi gelombang radio yang dipancarkan oleh IC.

Penemuan ini mengindikasikan molekul rumit untuk mendukung kehidupan berasal dari ruang interstellar. Ahli astronomi dari Universitas Cornell, The Max Planck Institute for Radio Astronomy dan Universitas Cologne Jerman mendeskripsikan penemuan mereka di jurnal ‘Science’, Sabtu (27/9/2014).

Mereka menggunakan Observatorium Atacama Large Milimeter/submillimeter Array (ALMA) untuk mempelajari bintang berbentuk gas wilayah Sagittarius B2. Biasanya, molekul organik yang ditemukan di wilayah tersebut mengandung satu “tulang punggung” atom karbon berbentuk satu rantai lurus.

Namun, struktur karbon IC memiliki cabang seperti ranting, menjadikannya molekul pertama di interstellar yang terdeteksi berbentuk seperti itu.

Rob Garrod, Peneliti Senior Universitas Cornell untuk Pusat Penelitian Angkasa dan Radiophysics mengatakan pendeteksian ini membuka batasan baru dalam ranah molekul rumit yang dapat terbentuk di ruang interstellar hingga memungkinkan menemukan jalannya  ke permukaan planet.

Struktur beranting dalam IC adalah bentuk umum dari molekul yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan, seperti amino acids, yang membangun sususan protein. (Bhirawa Mbani)

Penemuan teranyar ini mendukung ide bahwa molekul biologis penting, seperti amino acids yang biasanya ditemukan di meteorit ternyata diproduksi di awal pada saat proses pembentukan formasi bintang, bahkan sebelum planet seperti Bumi terbentuk.

Peniliti Temukan Cara Membaca Isi Pikiran Orang

Peniliti Temukan Cara Membaca Isi Pikiran Orang

Peniliti Temukan Cara Membaca Isi Pikiran Orang Ilustrasi alat pembaca pikiran orang (foto: digitaltrends) TOKYO – Jun Rekimoto, peneliti yang mempelajari augmented reality di Sony Computer Science Labs berupaya menggunakan kamera, drone dan sensor untuk menangkap dan membagi apa yang orang lain lihat dan rasakan.

Melansir Cnet, Sabtu (27/9/2014), Jun membayangkan masa depan dimana penonton pertandingan olahraga dapat melihat tim kesayangannya bertanding lewat mata para pemainnya. Dengan demikian pandangan dan perasaan yang terjadi di lapangan saat itu dapat dirasakan dengan hanya duduk di sofa rumah.

Konsep ini bernama “membajak masuk ke dalam pikiran manusia”, dipopulerkan oleh William Gibson pada 1984 lewat novelnya, Neuromancer. Konsep ini bertahan lama dalam ranah fiksi ilmiah sampai Jun mencoba untuk merealisasikannya saat ini.

Jun adalah Direktur Deputi Penelitian di Sony Computer Science Laboratories di Tokyo. Fokus penelitiannya adalah augmented reality. “Saya ingin memperluas konsep ini sehingga kita mampu secara mental dan nyata terhubung dengan drone atau manusia lain,” ujarnya.

Teknologi Realitas Virtual
Teknologi augmented reality telah ada selama bertahun-tahun, namun ada percepatan secara tiba-tiba dalam teknologi realitas virtual. Contohnya adalah teknologi realitas virtual berorientasi game, Oculus hingga Project Morpheus milik Sony.

Brian Blau, analis teknologi konsumen untuk firma penelitian Gartner mengatakan pengalaman yang dihasilkan augmented reality menciptakan hal baru.

“Ketika pengguna menggabungkan pengalaman menonton seperti itu, maka cara baru berkomunikasi telah tercipta,” ujarnya. “Melihat sudut pandang orang lain, menurut saya, akan menjadi cara berpikir yang kuat,” ia melanjutkan.

Saat ini, Jun sedang mempelajari lebih dalam lagi kurva perkembangan teknologi ini. Ide besar yang sedang dikerjakannya belum akan ada di pasaran selama bertahun-tahun. Contoh yang mendekati adalah, ia dan timnya sedang mengembangkan sebuah headset bernama LiveSphere yang memiliki enam kamera dan dapat mengambil gambar 360 derajat di sekitar pemakainya.

Kelebihannya, menurut Jun, pemakainya dapat mendengarkan intruksi dari seseorang yang mengawasi dari jauh dan dapat digunakan untuk mendapatkan petunjuk memasak atau prosedur medis.

Teknologi Pelacak Tubuh yang Lumpuh

Teknologi Pelacak Tubuh yang Lumpuh

Teknologi Pelacak Tubuh yang Lumpuh Ilustrasi percobaan teknologi lacak kelumpuhan yang dilakukan terhadap tikus (foto:abovetopsecret) LAUSANNE – Ilmuwan Institut Teknologi Federal Swiss (ITFS), menstimulasi saraf tulang belakang dari tikus yang lumpuh dengan menstimulasinya secara elektrik sehingga mampu mengontrol dengan tepat anggota tubuhnya dengan seketika.

Melansir Cnet, Senin (29/9/2014), proyek ini bernama NEUWalk dan telah dites serta terbukti menggerakkan tikus yang rusak tulang belakangnya. Proyek ini dilatarbelakangi gagasan bahwa tubuh manusia membutuhkan sinyal elektrik agar dapat berfungsi.

Proyek ini menjadi penting ketika sinyal elektrik dari otak yang bertanggungjawab menggerakan saraf tulang belakang terganggu akibat saraf tulang belakang rusak. Artinya, sinyal elektrik tersebut melumpuhkan bagian tubuh tersebut.

Namun, sinyal elektrik yang langsung dikirim ke tulang belakang dan tidak melalui otak terlebih dahulu dapat menggantikan sinyal yang dikirim otak, sebagaimana ditemukan tim ITFS yang dipimpin oleh neuroscientist Grégoire Courtine.

Cara Kerja
Cara kerja proyek ini adalah dengan memotong saraf tulang belakang beberapa tikus dan membuat bagian tubuh bawahnya lumpuh total. Lalu, tim ilmuwan memasang elektroda fleksibel ke dalam tulang belakang tepat di bagian saraf yang dipotong. Cara ini memungkinkan ilmuwan mengirim sinyal elektrik ke bagian tulang yang rusak.

Namun, cara ini tidak cukup untuk membuat kaki tikus berjalan. Hal tersebut dikarenakan, cara otak mengirim sinyal elektrik tidak semata-mata berbentuk arus sembarangan, tapi lebih ke arah frekuensi stimulasi elektrik terukur yang dapat mengatur gerak tubuh tertentu tikus tersebut.

Dengan mempelajari semua aspek tentang bagaimana stimulasi elektrik mempengaruhi pergerakan kaki tikus, seperti gaya berjalannya, tim ilmuwan mampu menemukan cara untuk menstimulasi tulang belakang agar mampu melewati halangan seperti tangga.

“Kami memiliki kontrol menyeluruh terhadap kaki belakang tikus,” ujar Courtine. Tikus ini tidak memiliki akses sukarela terhadap anggota tubuhnya, namun saraf tulang  belakang yang terluka dapat diaktifkan untuk menstimulasi cara berjalan alamiahnya. Kami dapat mengontrol secara seketika bagaimana tikus bergerak maju dan mengangkat kakinya,” ujarnya.

Juni 2015
Ujicoba klinis terhadap manusia bisa dimulai sejak awal Juni 2015. Tim berencana untuk memulai tes kepada pasien dengan luka saraf tulang belakang menggunakan laboratorium penelitian bernama Gait Platform, berlokasi di University Hospital of Lausanne, Swiss.

Laboratorium ini berisi treadmill kustom dan sistem pendukung  lain, seperti empat belas kamera infra merah yang membaca tanda di tubuh pasien beserta dua kamera video untuk merekam gerakan pasien.

Penulis serta neuroengineer Silvestro Micera menekankan seberapa pentingnya penemuan ini. “Penemuan ilmiah sederhana tentang bagaimana sistem saraf bekerja dapat diperdalam dengan tujuan membangun teknologi neuroprosthetic yang lebih efektif,” ujar Silvestro.

“Kami percaya bahwa teknologi ini suatu saat nanti dapat meningkatkan secara signifikan kualitas hidup orang yang terkena dampak gangguan neurological,” tambahnya lagi.

Proyek ini sekaligus mendukung pernyataan bahwa menggunakan perangkat dari luar untuk menggerakan bagian tubuh yang lumpuh tidak lagi diperlukan. Namun, stimulasi dari dalam yang tidak membutuhkan perangkat tebal dan rumit untuk dipakai adalah pilihan utama.

Microsoft Resmi Ungkap OS Windows 10


Microsoft Resmi Ungkap OS Windows 10


Microsoft Resmi Ungkap OS Windows 10 Microsoft Resmi Ungkap OS Windows 10 (Foto: Overclockersclub) CALIFORNIA - Informasi yang santer beredar menyebut Microsoft bakal meluncurkan Windows 9 atau Threshold. Rupanya, OS terbaru ini bukan dinamakan Windows 9, melainkan Windows 10.

Dilansir Overclockersclub, Rabu (1/10/2014), Executive Vice president untuk Operating Systems Group Microsoft, Terry Myerson mengungkapkan nama baru Windows 10 sebagai pendekatan perusahaan untuk sistem operasi yang menawarkan pengalaman baru yang disesuaikan. Windows 9 dianggap tidak cocok dengan gagasan tersebut.

Sehingga, Windows 10 memadukan unsur tradisional dari Windows 7 dan fitur sentuh Windows 8 bersama dengan fitur baru lainnya. Muncul tampilan menu Start yang familiar bagi pengguna dan tambahan Live Tiles dari Windows 8.

Dalam sebuah video preview, diperlihatkan menu Start dan Live Tiles yang dapat dikustomisasi. Menu dan Live Tiles dapat diatur ukurannya (resize).

Menu Start dapat diperluas hingga melewati batas layar pengguna, sehingga pengguna bisa menggeser layar ke kiri dan kanan  untuk melihat setiap aplikasi (persis pada Windows 8). Aplikasi Metro kini tampil dalam format Windows yang dapat diatur ukurannya.

Bagian taskbar juga ditingkatkan, sehingga pengguna bisa melihat semua aplikasi yang sedang dibuka. Masih ada perintah keyboard Alt + Tab, yang juga menampilkan setiap aplikasi yang sedang berjalan.

Windows 10 diharapkan diluncurkan untuk pengguna pada pertengahan tahun depan.